UNAIR NEWS – Menuju kampus kelas dunia, Universitas Airlangga (UNAIR) banyak melakukan kerja sama, baik dalam bidang join riset hingga program pertukaran mahasiswa dengan institusi luar negeri. Yang terbaru, UNAIR menggelar acara pertemuan bersama dengan perwakilan Campus France Agency untuk membahas program pendidikan yang akan dilakukan kedepan pada Rabu (05/2/2020).
Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Rektor Kantor Manajemen Kampus C UNAIR, dengan Mr. Jean Franchois DUTREY dan Mme. Indri Novita Sari sebagai perwakilan Campus France Agency. Dari UNAIR dihadiri para wakil dekan dari fakultas rumpun saintek seperti Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), dan Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK).
Turut hadir dalam rapat tersebut Dian Ekowati S.E., M.Si., M.AppCom(OrgCh)., Ph.D Ketua Airlangga Global Engagement (AGE) dan juga Wakil Rektor I Prof. Dr. Dra. Ni Nyoman Tri Puspaningsih., M.Si sebagai pemimpin rapat.
Mr. Jean Franchois DUTREY atau yang biasa disapa Mr. DUTREY dalam pertemuan tersebut menyampaikan beberapa hal terkait dengan program yang ada di Campus France Agency. Salah satunya adalah Program baru yakni program short study stays in sciences “French + Sciences” dimana para mahasiswa yang ikut program itu tidak hanya mendapatkan pengalaman belajar pada bidang study mereka.
“Tujuan kita adalah untuk mempromosikan keterampilan bidang teknologi di Prancis dan keunggulan pelatihan ilmiahnya di sana, dengan tagline kami berupa “Highlight French technological know-how by removing language barrier”,” Ungkap Mr. DUTREY.
Dalam program yang ditawarkan tersebut, berdasarkan penuturan DUTREY, akan ada mekanisme scholarship yang diberikan oleh Campus France Academy kepada mahasiswa di Universitas Airlangga. Menanggapi hal tersebut, Prof. Nyoman mengungkapan bahwa ini merupakan program yang menarik dan sangat unik.
“Saya rasa sangat jarang ada program semacam ini. Sering kali program-program pendidikan seperti short course atau exchange di Perancis itu mengharuskan para pesertanya setidaknya menguasai bahasa Perancis pada level B1 atau B2, sedangkan program ini tidak mengharuskan itu,” ujar Prof Nyoman.
“Malah nantinya, mereka akan mendapatkan pelatihan bahasa langsung di institusinya. Jadi menurut saya ini suatu hal yang sangat unik dan menarik,” tambah wakil rektor yang baru dilantik pada bulan Desember 2019 lalu.
Wakil Rektor yang membawahi bidang pendidikan, kemahasiswaan, dan internasionalisasi itu juga menuturkan, program ini sejalan dengan program nasional yakni “Merdeka Belajar” yang juga telah dikonsep oleh rektor di UNAIR.
“Selain itu juga memang program ini sejalan ya dengan kebijakan “Merdeka Belajar” yang juga sudah dikonsep oleh pak rektor. Tentu ini merupakan peluang bagus untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut bagi mahasiswa,” pungkasnya. (*)
Penulis: Sugeng Andrean
Editor: Binti Q. Masruroh